Sunday, March 10, 2013

Notable Ice-Breaking: "Guru-guruan" Game!

Di pertemuan pertama mata kuliah Psikologi Sosial kemarin, kelas saya mengawalinya dengan semacam ice-breaking (semacam istilah untuk sebuah sesi penyegaran suasana dengan kegiatan-kegiatan yang biasanya bersifat kooperatif, interaktif dan atraktif lol) yang ternyata cukup mengesankan :D

Pertama adalah sesi perkenalan, berhubung kelas di semester dua ini adalah hasil pengacakan dari semester sebelumnya (sounds like the school days? :p) di mana dengan sebuah bola karet yang diberikan acak-bergiliran kami harus menyebutkan nama kami lalu mengenalkan teman di sebelah kiri dengan kriteria nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan status ^^

Strategi ter-impromptu tentu saja adalah dengan memosisikan diri untuk bersebelahan dengan teman yang sudah kenal~ dan ada sedikit "isu" tertentu mengenai penyebutan kriteria pengenalan status; di mana ragamnya bervariasi dari antara yang ingin tidak kelihatan (masih? lol *sendirinya, no, me single*) jombeloh, tidak ingin status hubungannya diketahui khalayak, atau sebenarnya masih sendiri namun ingin kelihatan cihui dengan cara pengungkapan status yang unik nan atraktif (...).

Meski pada akhirnya saya "selamat" untuk tidak dikenalkan oleh teman sebelah kanan saya, agaknya saya masuk ke golongan ketiga dan omong-omong, masih belum menentukan kalimat pengungkapan status yang cukup cihui = = ada saran? =))

***

Yang kedua dan jadi alasan dokumentasi dalam posting ini adalah~ permainan guru-guruan! :D 

Jujur saja, meski kata dosen saya ini adalah permainan jaman beliau (atau mungkin jaman kami juga) kecil, saya belum pernah "ngeh" akan permainan tradisional ini sampai beberapa hari yang lalu menyaksikan permainan ini dimainkan^^

Jadi setelah satu kelas dibagi menjadi sepuluh kelompok untuk setiap tugas kelompok di perkuliahan, sepuluh kelompok kelas ini kemudian diminta dibagi lagi menjadi dua "kubu" yang ootmatis terdiri dari masing-masing lima kelompok di tiap "kubu". Nah, kemudian, setiap kubu pun diminta mengirimkan tujuh orang wakil untuk memainkan permainan guru-guruan ini~

Nay, saya kembali terselamatkan (?) untuk menjadi observer karena saya memang sama sekali nggak tahu bagaimana permainannya (meski sudah diterangkan sebelumnya, barangkali semacam loading lambat...) dan agaknya saya nggak memenuhi syarat memiliki "wajah penipu" seperti yang diberitahukan bapak-ibu dosen kami =))

Jadi gimana cara mainnya?

Tujuan utama setiap tim yang diposisikan berjauhan-berlawanan adalah berhasil "mendekat" ke tim lain untuk menyelundupkan koin yang masing-masing dimiliki setiap tim sebanyak sekeping. Ya, karena disebutnya saja "menyelundupkan", proses "pengiriman" koin masing-masing tim yang tentunya hanya bisa dipercayakan pada satu anggota tim setiap kalinya harus dilakukan secara tanpa sepengetahuan tim lain^^

Jadi, begitu permainan dimulai, ketua tim yang menang undian lempar koin memulai dengan menyembunyikan  koin ke salah satu anggota timnya, atau ketua tim itu juga tetap diperkenankan membawa koinnya; semuanya dengan sedemikian rupa agar tim lain tidak bisa menebak kemanakah koin itu "dipercayakan" ke "kurirnya".  Pada tahap ini, semua anggota tim yang bermain dipersilakan melipat kedua tangan di belakang tubuh agar tidak mudah ketahuan, ketua tim juga dipersilakan menggunakan gerak tipu dan berakting sebanyak-banyaknya saat memutuskan siapa "kurir koin" di giliran tersebut.

Setelah yakin, tim lawan dipersilakan untuk menebak siapakah di antara ketujuh orang anggota tim lawan yang sedang memegang koin (sebagai "kurir koin") di giliran itu. Jika tebakan tim lawan salah, maka "kurir pembawa tim" yang berhasil tidak ketahuan dipersilakan melompat mendekat ke tim lawan; dan koin bisa mulai disembunyikan lagi oleh tim yang berhasil tidak tertebak siapa "kurirnya" tadi (boleh oleh anggota tim yang berbeda sebagai "kurir", tentu saja) dalam giliran baru sampai tim lawan berhasil menebak dengan benar.

Tahu nggak hal tak terduga yang terjadi hari itu, tidak disangka kalau tim kubu tempat saya berada ternyata adalah tim yang sangat tangguh =))

***

Seiring dengan berlangsungnya permainan, saya akhirnya paham mengapa kriteria "wajah/bakat penipu" terbilang sangat penting dalam permainan ini! Gak disangka kalau ternyata tim kubu tempat saya berada ternyata langsung mampu menebak siapa anggota tim lawan yang menjadi "kurir koin" dan mampu terus berhasil membuat giliran menyembunyikan koin karena tim lawan salah terus dalam menebak siapa "kurir koin" tim kubu kami sampai akhirnya menang =))

Jujur saja sebagai penonton, saya benar-benar nggak habis pikir bagaimana anggota tim kubu saya ini bisa benar-benar "tokcer" bermuslihat di depan tim lawan; benar-benar hiburan awal kuliah yang seru dan mungkin saja sarat dengan konsep-konsep mata kuliah yang akan kami pelajari. Ternyata bagaimana seorang individu "pembawa koin" mampu "membaur" dalam tim "sosial"nya saat itu sehingga tidak sampai-sampai juga ketahuan memiliki "perbedaan tersendiri" (baca: sebagai "kurir koin") mungkin juga ada hubungannya dengan konsep persepsi dan cara pembawaan diri?

Sebenarnya meski seru sekali menyaksikan permainan ini, sebenarnya posisi pandang saya agak kurang memadai karena tim kubu kami memang bermain dengan posisi tubuh membelakangi sisa anggota kubu yang lain, sehingga saya tidak bisa benar-benar melihat sendiri bagaimana "tampang penipu angguh" tim kubu tampak =))

Afterall, that was a very amusing opening ice-breaking to note (:
Haha, kira-kira itu saja yang saya jurnalkan di sini setelah seminggu pertama di semester dua; tetap semangat!